Happy Valentine Day 2017

“jadikan perbedaan seperti pelangi, meski berbeda tapi ternyata mampu memberikan keindahan di langit seusai hujan”

Valentine Day merupakan perayaan yang bukan berasal dari Indonesia, ya maklum saja perayaan ini merupakan perayaan impor, dan sebenarnya tidak dirayakan di sini, hanya kelempok tertentu saja yang menganggap perayaan ini ada sebagai sebuah momen spesial. Apalagi, perayaan ini produksi dari budaya “barat” yang dikafirkan, tentunya sangat tidak cocok bagi masyarakat kita (mayoritas).

Tapi buat saya, perayaan yang dirayakan identik dengan tanggal 14 Februari, yang sering dinamakan hari kasih sayang ini merupakan hal biasa saja. Buat saya, terpenting adalah esensinya, adalah menyebarkan kasih sayang untuk sesama manusia, siapa saja, tanpa pandang bulu. Bukan seperti diartikan anak muda berpikiran sempit, hari kasih sayang justru digunakan sebagai ajang maksiat.

Terpenting adalah membagikan kasih sayang dan kebaikan di lingkungan terdekat kita, pada orang tua, anak kita, istri (yang sudah menikah), sahabat, teman, tetangga dll. Baru setelah itu sebarkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, supaya kita hidup di dunia yang penuh kebaikan bukan dunia yang penuh sebaran kebencian yang membeda-bedakan orang berdasarkan SARA. Perbedaan memang harus diakui, tapi bukan untuk mengkotak-kotakan, jadikan perbedaan seperti pelangi, meski berbeda tapi ternyata mampu memberikan keindahan di langit seusai hujan.

Pada VD 2017 ini saya mendapatkan sesuatu yang berkesan dari orang terdekat. Ya tidak perlu sesuatu yang wah, cukup sederhana, yaitu coklat ‘silperquin’ (ejaan sengaja disalahkan) yang dihias kertas. Sederhana namun berkesan, karena untuk membuatnya butuh kreativitas. “Yeah, I like it. Thx MDK.”
Coklat saya yang dilingkari ya ;)
Sesuatu yang lain yang saya dapatkan adalah hari libur ditanggal 15 Februari 2017, karena bertepatan dengan pemilu langsung. Kebetulan DKI Jakarta masuk dalam daftar daerah yang akan melangsungkan pilkada. Jokowi sebagai Presiden RI mengeluarkan pengumuman libur nasional dihari itu yang daerahnya mengadakan hajat demokrasi. “Hore!!!” Jadi saya anggap sebagai kado VD 2017, karena bisa menikmati istirahat di my villa.

Nah kado lain di VD 2017 ini saya dapat dari Tuhan. Senang rasanya ketika dapat sesuatu kemudahan dari Nya. Jadi setiap pulang kantor dari Jakarta Barat menuju Depok, saya selalu melalui rute kolong flyover Tj. Barat. Di bawah flyover ada jalan potong sebenarnya, untuk kendaraan dari arah Tj. Barat untuk diarahkan ke jalur tol GT Tj. Barat (depan Netsle).  Nah jalur potong ini selalu ditutup, jarang dibuka. Dan kemarin ini, ketika saya pulang untuk berlibur di my villa, jalur potong ini dibuka. Begitu senangnya saya ketika tahu jalur ini dibuka, sehingga saya tidak perlu berputar melalui Jalan Baung yang banyak polisi tidur. Kebetulan lagi, selama perjalanan pulang  saya menemui kemacetan yang cukup parah, jadi ketika ada kemudahan ini menjadi suatu “hadiah” yang berharga. Thx God, I love YOU.


Ya inilah yang jadi kado di VD 2017 yang berkesan buat saya. Dan saya simpan catatannya di sini. Hmm, sebenarnya sambil menunggu kado lainnya, mudah-mudahan, DKI berada di tangan orang yang BENAR. Cu in next post. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar