Action CAM: Brica B-PRO 5 AE Mark II

Kali ini saya mau sharing koleksi gadget terbaru saya, hasil hunting BL. Beberapa hari lalu saya sukses order satu unit action cam (kamera aksi). Brica B Pro 5 AE Mark II yang jadi pilihan, mengalahkan merk lain dari G-Pro, Xiaomi, Kogan, Bcare, SJCAM dlll. Meskipun sebelumnya sempat dibuat bingung untuk pilih yang mana. Untuk membantu menentukan pilihan saya searching “mbah google”, meski tidak ada saran untuk merk tertentu, setidaknya saya bisa menimbang dari spesifikasi unit target. Kemudian, beberapa review dari channel youtube juga bantu saya menentukan.

Hal lainnya yang membantu menentukan adalah budget dan “sparing spec” (membandingkan harga dengan kualitas). Meski ada pepatah ada harga ada rupa, namun untuk jaman sekarang, pepatah itu bisa sedikit dikesampingkan, karena ada juga yang murah tapi tidak murahan asalkan kita jeli aja sih. Akhirnya menimbang dan memutuskan, Brica jadi pilihan. Brica pun ada dua tipe yang B Pro AE dan Mark II. Pembeda adalah 4K. Maksud hati inginnya lego G-Pro 4K atau Yi Cam II 4K tapi harganya mahal, untungnya Brica mampu memberikan harga bersaing dengan kualitas serupa.

Di sini saya belum akan menyajikan review hasil foto atau video untuk produk ini. Saya hanya share aja secara umum produk ini, dan bagaimana saya memboyong unit ini.

Setelah yakin target unit yang mau dibeli, saya cari promo yang dijual di marketplace langganan saya, BL. Nah di BL ada promo sekitar 1,3 juta bisa dapat beberapa bonus seperti tongsis, camera bag, mmc 16Gb class 10, baterai cadangan 880 mAH (SJCAM). Di BL ada beberapa pelapak menawarkan unit dengan variasi harga dan bonus. Untungnya lagi BL menyediakan fitur “NEGO”, ya lumayan memangkas budget yang harus saya bayar. Oh iya, hal lain yang bisa dipertimbangkan adalah kurir, kalau bisa sih pakai kurir yang ready and fast. Kebetulan saya di Jakarta, Go Send jadi solusi. Kebetulan pelapak yang menjual unit yang jadi target saya menyediakan kurir Go Send. Deal, oke, dan transfer dilakukan sekitar 18:00, proses oleh pelapak, keesokan harinya unit sudah sampai, cepat bukan? Pastinya, jika dibandingkan dengan kurir “mainstream”.

Setelah unit datang, dengan packaging kokoh, dengan kardus yang relatif besar diluar bayangan saya. Untuk unit kamera aksinya sih kotak persegi panjang, yang membuat packaging besar adalah bonus cam bag dan tongsisnya. Plastik wrap “pletak-pletok” jadi pembungkus. Setelah saya buka, unit yang dikirim sesuai pesanan. Lebih jelasnya bisa dilihat di foto terlampir.


Selain bonus, unit Brica B Pro AE Mark II menyediakan beberapa kelengkapannya selain unit kamera aksi beserta housing-nya. Apa saja yang ada di dalam kotak Brica? Brica menyediakan set brakets untuk berbagai keperluan seperti untuk bersepeda, hiking dll. Semua braket itu pun saya tidak begitu paham menggunakannya. Tapi setidaknya ketika nanti saya butuhkan sudah tersedia. Kemudian set charger unit beserta kabel USB, kartu garasi dan buku petunjuk, plus stiker Brica. Packaging Brica sendiri menurut saya rapih, dan menarik jika buat display, karena kesemuanya itu masuk di dalam kotak Brica.

Setelah semua itu saya cek, saya cek unit Brica B Pro AE Mark II. Unit kondisi baik, dan sesuai pesanan, ada logo “4K” di bodi unit dan “WIFI” di bagian depan. Warna unit sendiri adalah hitam. Di bagian belakang tersedia LCD 2”. Sisi kiri dan kanan bodi unit ada port mini USB tipis dan micro HDMI port serta slot micro SD. Sisi lainnya ada tombol navigasi up down dan lubang ventilasi (tidak tahu lubang apa itu). Sisi atas unit ada lampu indikator WIFI dan tombol shutter/tombol WIFI (bisa digunakan bersama fungsinga). Di sisi bawah unit terdapat slot baterai. Bodi unitnya sendiri dibalut plastik dengan tekstur.

Spesifikasi unit Brica B Pro AE Mark II dengan berat kosong 65g dan 150g (dengan baterai + waterproff case) adalah sebagai berikut,  (saya ambil dari info buku petunjuk), kameranya menggunakan 16MP Sony CMOS Sensor. Resolusi video menyediakan max 4K @30fps min 720p @90/60/30fps. Resolusi foto tersedia beberapa MP, max 16MP hingga 2MP. Format file terekam MP4 H.264 untuk video dan JPEG untuk foto. LCD nya sendiri berukuran 2” LTPS LCD. Aparture F/2.8, f=3.0mm. Lensa fixed focus wide angel (170º). Slot memory tersedia untuk microSD class 10 disarankan, kapasitas hingga 64GB. Frekuensi cahaya 50Hz/60Hz. Range fokus 1,5 meter. Avail WIFI 801.1 b/g/n dengan radius efektif 30 meter. Baterainya sendiri Li-Ion 1000mAH (bawaan unit), dengan interface sumber daya 5V 2A. Waktu efektif penggunaan klaim pabrikan ± 110 menit (penggunaan normal) dan ± 80 menit penggunaan normal plus live stream.

Untuk fitur yang tersedia WIFI live stream, loop recording, time-lapse, burst dan DVR mode. Beberapa mode yang tersedia antara lain video mode, foto mode, slow-motion mode, dan playback mode. Mode pengambilan fotonya sendiri ada single shot, self timer (3/5/10/20 detik), burst (up to 10fps), auto shot. OS unit ini compatible dengan Windows XP ke bawah, for PC dan Android & iOS untuk smartphone dengan di sinkronkan aplikasi yang tersedia di Play Store atau Apple Store. Kalau di Play Store app rekomendasinya “B-PRO5 – ALPA EDITION – Mark II”.

Nah setelah baca spesifikasi dan lihat-lihat unit, saya coba nyalakan unit. Saya tekan agak lama tombol power/off selama beberapa detik sesuai buku petunjuk, tapi tak juga nyala. Saya sampai bingung, ini rusak atau apa ya. Biasanya kan kalau barang elektronik biasanya tersedia daya baterai sedikit sebelum di-charge pertama kali, namun tidak dengan Brica unit yang saya pegang ini. Akhirnya saya lebih dulu memasukan microSD ke slotnya, kemudian saya sambungkan dengan pengisi daya. Baru setelah beberapa detik, unit baru bisa dinyalakan dengan cara seperti saya sebut di atas. Booting awal, menampilan logo “Brica B-Pro 5 AE Mark II didampingi suara speaker “cempreng”. Awal-awal bingungnya bukan main saya cari settingnya saja sulit, untungnya buku petunjuk bisa jadi acuan. Karena saya terbiasa smartphone, layar LCD unit beberapa kali saya sentuh, saya kira tersedia fitur touch screen, haha, ternyata #mimpi. Untuk keperluan navigasi gunakan tombol yang ada di sisi kiri  unit. Untuk tombol-tombolnya masih seret, agak susah sih ketika ditekan, tapi masih normal.

Saya coba capture gambar dan hasilnya baik, namun saya lihat seperti hasil jepretan mode fish eye. Saya coba cari pilihan setting gambar ternyata tidak ada, dan memang hasil jepretannya ya model fish eye gitu. Tapi okelah, namanya juga kamera aksi. Kemudian saya coba sinkronkan dengan aplikasi rujukan. Hmm, aplikasinya tidak berjalan baik, sering crash. Sebelum mensinkronkan aktifkan WIFI di unit, aplikasinya sendiri tidak bisa digunakan jika tidak terhubung dengan sinyal WIFI unit. Lagi-lagi aplikasinya ini sering crash, saya lagi asyik memepelajari menu di aplikasi ini harus terganggu dengan crash (tiba-tiba keluar aplikasi). Payah deh aplikasi pendukungnya, kecewa sih. Untuk hal ini saya belum temukan solusinya. Mungkin beberapa waktu kedepan saya akan coba memahaminya lebih lanjut.

Kesimpulannya secara umum lihat dari fisik unit dan paket penjualan Brica B-Pro 5 Alpa Edition Mark II baik, cukup lengkap, packaging rapih dan kokoh bagus untuk pajangan. Harganya yang relatif bersaing dengan fitur setara merek mahal, bisa jadi pilihan. Wajar jika kamera aksi ini disebut “Go Pro killer”, dan masih banyak kamera aksi merk lain yang menawarkan harga lebih murah lagi. Saran saya, sebelum menentukan membeli, search dulu informasi harga, spesifikasi unit, pengalaman pengguna, review, paket pembelian atau bonusnya kalau ada, kekurangan dan kelebihan unit yang diincar. Semuanya harus dipertimbangkan, seperti yang saya gunakan dengan “sparing spec”, setelah yakin baru eksekusi. Selamat hunting unit jika yang belum punya, jika sudah punya happy selfi, selamat berhunting momen. Cpr

Posting Komentar

7 Komentar

  1. Sejauh ini untuk unit kamera tidak ada masalah, hanya di bagian untuk menghidupkan wifi sulit, kata nya cukup tekan beberapa saat tombol shutter/wifi maka akan menyala dan begitu cara mematikannya.

    Namun pada kenyataannya tidak begitu, menyalakan dan mematikan harus via menu seting terlebih dulu.

    Kemudian, app brica b pro ae mark ii ini sepertinya sering crash jika disinkronkan dengan gadget yang sy pny, Redmi Note 3. Lagi2 crash, tiba2 keluar app begitu sj, padahal sy sdh perlakukan perlahan.

    Sy beri reviewe bad "bintang satu" di play store, karena begitu kenyataannya. Kata nya review lainnya, harus pelan-pelan, tapi nyatanya NOL BESAR.
    Kalau app pendukungnya begini. Gimana mau action.

    Review buruk untuk aplikasi pendukunya. Kalau tidak diupgrade lebih baik unistal sj dari play store drpd nyampah di sana

    BalasHapus
  2. Ada yang aneh nih, BricaAE5 Mark II ini pertama kali dicoba untuk rekam video normal, record dan hasilnya bisa dilihat.

    Nah yang selanjutnya ketika saya pakai saat beraksi di kolam, record sih record, tetapi ketika saat diputar, dilihat, yang berjalan hanya timenya saja, tetapi gambarnya tidak muncul. Banyak file video dari hasil record tidak ada yang terbaca sama sekali, format file tidak ada yang dirubah. Tapi entah kenapa hasil video tidak ada gambarnya. Video yang berhasil terekam hanya satu file dengan mode time eclaps atau slow motion gitu deh.

    Kemudian ada lagi video yang saya rekam, ketika masih di unit brica saya bisa cek dan video oke tidak ada masalah, ada gambarnya. Tetapi ketika dipidahkan ke perangkat lain, filenya "rusak" tidak bisa menampilkan gambar, hanya waktu/ time video yang bergerak. Sampai bingung saya cari solusinya dan sampai sekarang belum ketemu caranya.

    Padahal pertama kali coba bisa, rekamannya oke. Tapi pas mau ngetes rekaman dalam air, eh tidak bisa terputar videonya #payah nih.

    Mudah-mudahan ada solusinya nanti ... #sabar dan #teruscoba

    BalasHapus
  3. Untuk yang mau lihat hasil capture Brica Bpro5 AE Mark II, bisa kunjungi link ini:
    http://cocoper6-cocoper6.blogspot.co.id/2016/12/catatan-trip-liburan-natal-2016-di.html

    App nya masih tidak berfungsi baik, sepertinya memang pembaharuan dari pengembang tidak bisa berbuat banyak, app ini selalu crash di Redmi Note 3. Berbagai saran dari user lain sudah saya praktekan, dan hasilnya nol besar.

    Ini yang jadi kelemahan action cam ini, harap jadi catatan buat yang mau beli. Unit action cam nya oke, app pendukungnya ya #blee.

    BalasHapus
  4. ada be'ef nya gak bray ? heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, coba saja dicari siapa tahu beruntung hahahaha

      Hapus
  5. Kenapa punya saya saat baru on langsung merekam?

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6